Polres Jembrana Himbau Warga Tak Takut Laporkan Jika Ada Aksi Premanisme

09 May 2025 23:49:02 Wita | 11 views
Gambar

Tribrata news.com, Polda Bali, Polres Jembrana - Kepolisian Resor Jembrana terus mengintensifkan upaya pemberantasan premanisme yang selama ini meresahkan masyarakat dan berpotensi menghambat iklim investasi di wilayahnya. Melalui Operasi Pekat Agung-2025, jajaran Polres Jembrana menegaskan komitmennya untuk memberantas segala bentuk aksi premanisme dan praktik-praktik ilegal lainnya.


Dalam operasi yang digelar sejak 5 Mei 2025 ini, personel Satuan Samapta Polres Jembrana yang tergabung dalam Satgas Preventif melaksanakan patroli dialogis di berbagai titik rawan, salah satunya di Halte Jalan Sudirman, Jumat (9/5/2025). Pada kesempatan tersebut, petugas menyampaikan pesan-pesan kamtibmas dan mengajak masyarakat untuk proaktif melaporkan segala bentuk tindak premanisme.


“Kami minta masyarakat jangan takut atau segan untuk melapor jika menemukan aksi mencurigakan, pemalakan, pungli, maupun intimidasi dari oknum atau kelompok tertentu,” tegas Kasat Samapta Polres Jembrana, AKP I Putu Darma Santika, S.H., M.M., yang juga menjabat sebagai Kasatgas Preventif Ops Pekat Agung-2025.


AKP Darma Santika menegaskan, operasi yang dilaksanakan merupakan bagian dari implementasi program Asta Cita Presiden Republik Indonesia, yang salah satunya menitikberatkan pada penegakan hukum secara tegas dan tanpa kompromi terhadap tindak kejahatan yang mengancam stabilitas negara.


Ia menambahkan, operasi ini tidak hanya berfokus pada tindakan represif, tetapi juga dibarengi dengan langkah-langkah preemtif dan preventif sebagai bentuk kehadiran negara dalam memberikan rasa aman kepada masyarakat.


"Premanisme dan ormas yang bertindak di luar batas hukum, memaksakan kehendak dengan kekerasan, atau merusak tatanan sosial tidak akan kami toleransi. Ini langkah nyata Polri untuk menjaga iklim usaha yang sehat dan kondusif," tandasnya.


Polres Jembrana berharap, melalui operasi ini, masyarakat dapat beraktivitas dengan tenang dan para pelaku usaha merasa terlindungi dari ancaman-ancaman premanisme yang merugikan.