Polres Jembrana Gelar Rakor Internal Kesiapan Ops Ketupat Agung 2025
Tribrata news.com, Polda Bali, Polres Jembrana - Jajaran Polres Jembrana menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Internal Kesiapan Pelaksanaan Operasi Ketupat Agung 2025 di Ruang Rapat Utama (Rupatama) Polres Jembrana, Jumat (14/3/2025). Rapat yang berlangsung dari pukul 09.00 hingga 10.50 Wita ini dipimpin oleh Waka Polres Jembrana, Kompol I Ketut Darta, S.H., M.H., yang juga menjabat sebagai Waka Ops Res Ketupat Agung 2025.
Hadir dalam kegiatan ini para Pejabat Operasi (PJO) Ketupat Agung 2025, Kapolsek jajaran Polres Jembrana, Kapospam, Kaposyan, serta Kapos Terpadu Ops Ketupat Agung 2025, dengan jumlah peserta sekitar 30 orang.
Dalam arahannya, Kompol Ketut Darta menegaskan bahwa rakor ini merupakan langkah awal sebelum rapat lintas sektoral yang akan digelar keesokan harinya. Ia mengingatkan para perwira pengendali (Padal) untuk mengawasi personel di lapangan guna mencegah pungutan liar (pungli) dan pelanggaran sekecil apa pun selama operasi berlangsung. "Padal harus selalu mengingatkan personel untuk melaporkan setiap kegiatan dan kejadian di masing-masing Pos Pengamanan (Pospam) kepada Posko," tegasnya.
Operasi Ketupat Agung 2025 akan berlangsung selama 17 hari dengan fokus utama pada tindakan preventif yang didukung kegiatan preemtif, keamanan, keselamatan, ketertiban lalu lintas, serta penegakan hukum dan kehumasan. Operasi ini bertujuan untuk mengamankan Hari Raya Idul Fitri 1446 H dan rangkaian Hari Raya Nyepi, agar masyarakat dapat menjalankan ibadah dengan aman dan nyaman.
Kabag Ops Polres Jembrana dalam paparannya menyampaikan sejumlah agenda yang menjadi perhatian utama, di antaranya:
Pengamanan Idul Fitri: Pengamanan takbiran di 64 masjid, pelaksanaan Salat Id di lokasi yang sama, penerimaan zakat fitrah di tiap masjid, serta pengawasan di 20 objek wisata dan 10 pusat perbelanjaan.
Pengamanan Nyepi: Melasti pada 26 Maret di 13 lokasi, Tawur Agung pada 28 Maret di 6 titik, serta pengarakan 482 Ogoh-ogoh, di mana 168 di antaranya akan melintasi jalur utama Denpasar-Gilimanuk. Puncaknya, kegiatan Ngembak Geni pada 30 Maret di 11 lokasi.
Seiring dengan perayaan Nyepi yang berdekatan dengan Idul Fitri, arus mudik Lebaran diprediksi mengalami tantangan besar. Beberapa potensi kerawanan yang diantisipasi meliputi:
H-5: Kemacetan akibat iring-iringan masyarakat yang melaksanakan Melasti melintasi jalur utama Denpasar-Gilimanuk.
H-3: Puncak arus mudik berbarengan dengan Tawur Kesanga dan pengarakan Ogoh-ogoh, berpotensi menyebabkan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas karena pemudik yang terburu-buru.
H-2: Adanya kemungkinan pemudik yang tetap melanjutkan perjalanan saat Hari Raya Nyepi berlangsung.
Untuk mengatasi kepadatan lalu lintas, telah disiapkan enam kantong parkir di sepanjang jalur Denpasar-Gilimanuk, termasuk Rest Area Pengeragoan, Rest Area Rambutsiwi, Terminal Kaliakah, serta beberapa gudang logistik di sekitar jalur utama.
Selain itu, pembatasan kendaraan angkutan barang sumbu tiga atau lebih akan diberlakukan mulai 24 Maret hingga 8 April 2025, kecuali untuk pengangkut bahan bakar dan bahan pokok. Sementara itu, penutupan penyebrangan di Pelabuhan Ketapang akan dimulai pada 28 Maret pukul 17.00 WIB hingga 30 Maret pukul 06.00 WIB, sedangkan di Pelabuhan Gilimanuk akan berlaku dari 29 Maret pukul 05.00 Wita hingga 30 Maret pukul 06.00 Wita
Dengan berbagai langkah antisipasi ini, diharapkan perayaan Idul Fitri dan Nyepi di Kabupaten Jembrana dapat berjalan lancar tanpa gangguan berarti. (zed)